Sabtu, 22 Agustus 2015

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin

Sekali Cinta, akan cinta sampai mati
Layaknya engkau dan aku, seperti daun. Aku semakin menua kecoklatan. Sementara engkau semakin menghijau dan berupa indah.
Aku takkan sanggup disampingmu terus. Mungkin aku kan terbang jauh tinggalkan ranting pohon ini, sementara engkau kan kokoh bergurau bersama angin.
Namun ketahuliah, aku takkan marahi angin yang terbangkanku. Aku takkan kutuk kecokelatanku ini. Semua ini adalah tahap evolusi yang berjalan panjang.
Salahlah aku jika terlalu berlama-lama di ranting ini. Kan membuat marah tunas baru yang juga ingin tumbuh.
...
Beruntung aku, jika masih bisa bergelantung diantara daun-daun lain saat tersapu angin. beruntungnya, aku masih bisa memantap tawamu bersama angin.
Benar sekali Darwis Tere Liye, "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.".
#‎PujaSenja‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar