Bu, tak secepat itu yang aku bayangkan. aku hanya ingin jadi anakmu, berbakti padamu, membahagiakanmu, dan...
Bu, mungilku telah tergores oleh waktu. Ingusku telah "Ter-seka" kabut remaja. Saat ku buka mata ini, aku tak lagi anak-anak. Badanku sudah melebihimu. Aku tak lagi menangis saat tidak mendapat apa yang aku inginkan darimu.
Bu, aku teringat ayah. Kerasnya dia bekerja menantang terik demi aku dan engkau, juga adik-adik, Bu. Tak terbayang olehku saat aku penah ikut dia bekerja, Bu.
Bu, bagaimana mungkin semua ini cepat berjalan. Apakah nanti, aku juga akan jadi ayah bagi anakku, Bu? Apakah aku siap? Bu, beberapa tahun ke depan. Rasanya juga waktu yang singkat.
Bu, aku teringat pesan ayah. Aku harus bisa menjadi orang yang lebih hebat darinya. Apa maksudnya, Bu?
Bu, Bu... Bu!
Doaku untukmu Bu. Juga Untuk Ayah. Ayah, aku sadar tentang marahmu. Aku takkan jengkel lagi
Untuk Ibu, Ayah.
Dari Anakmu yang terkatung dalam samudra pendidikan, hendak berlabuh pada pulau kesuksesan.
Bu, mungilku telah tergores oleh waktu. Ingusku telah "Ter-seka" kabut remaja. Saat ku buka mata ini, aku tak lagi anak-anak. Badanku sudah melebihimu. Aku tak lagi menangis saat tidak mendapat apa yang aku inginkan darimu.
Bu, aku teringat ayah. Kerasnya dia bekerja menantang terik demi aku dan engkau, juga adik-adik, Bu. Tak terbayang olehku saat aku penah ikut dia bekerja, Bu.
Bu, bagaimana mungkin semua ini cepat berjalan. Apakah nanti, aku juga akan jadi ayah bagi anakku, Bu? Apakah aku siap? Bu, beberapa tahun ke depan. Rasanya juga waktu yang singkat.
Bu, aku teringat pesan ayah. Aku harus bisa menjadi orang yang lebih hebat darinya. Apa maksudnya, Bu?
Bu, Bu... Bu!
Doaku untukmu Bu. Juga Untuk Ayah. Ayah, aku sadar tentang marahmu. Aku takkan jengkel lagi
Untuk Ibu, Ayah.
Dari Anakmu yang terkatung dalam samudra pendidikan, hendak berlabuh pada pulau kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar