Namun kau tak mengerti
Nyinyir mulutku sudah berkata
Indah sudah kataku, tapi tak kau
indahkan
Zig-zag hidup ini antara aku dan
kamu
Aku ini, kau itu.
Tiap-tiap kata selalu indah untukmu
Irikan burung yang berkicau merdu
Aku, rasa bangga dapat memujimu.
Tapi,
Rasanya aku tak dapat balas darimu
Aku bagai si punguk rindu pada bulan
Semua telah ku lakukan
Arti hidupku ku sudutkan padamu
Rasa sayangku, ku torehkan untukmu
Tapi, dikau tak anggap ku ada
Inikah namanya, Cinta bertepuk
sebelah tangan?
(Padangpanjang, 8 Maret 2015 “12:18 AM”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar